Surat untuk Diriku yang Kecil


Hai kamu,

Versi kecil dari aku. Yang dulu sering takut bicara keras-keras. Yang sering merasa salah, padahal cuma ingin dimengerti.

Maaf ya…
Aku sering memaksamu untuk jadi kuat terlalu cepat.
Sering menyuruhmu diam, supaya gak dikira terlalu sensitif.
Sering membungkam tangismu, padahal yang kamu butuh hanya pelukan dan kalimat,

“Gak apa-apa kalau kamu sedih.”

Aku tahu kamu capek.
Aku tahu kamu cuma ingin jadi anak kecil yang bisa marah tanpa dimarahi, yang bisa nangis tanpa ditinggal.

Kita pernah tumbuh di tempat yang tidak selalu hangat. Kadang penuh tuntutan. Kadang penuh diam.
Tapi kamu hebat karena tetap bertahan… meski tidak banyak yang tahu rasanya jadi kamu.


Hari ini, aku ingin bilang:
Kamu boleh istirahat.
Kamu tidak harus jadi kuat setiap saat.
Aku sudah besar sekarang dan aku akan jaga kamu sebaik mungkin.

Kamu gak sendirian lagi.


🌱

Ini bukan tentang kembali ke masa lalu,
Tapi tentang menerima bahwa ada bagian dari diriku…
Yang masih kecil, yang masih butuh dipeluk, dan itu gak apa-apa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernah Membuka Hati, Sekarang Lebih Hati-Hati

💬 Bagikan Ceritamu di Sini